GenBI Cirebon

Blog Details

left corner shape
blog details Mengobati Luka dengan Kebersamaan yang Dibuat oleh Kita Semua

author Admin Genbi Cirebon

2025-01-19

Mengobati Luka dengan Kebersamaan yang Dibuat oleh Kita Semua

Cirebon - Turut berduka untuk Sumber yang pada 18 Januari lalu terdampak banjir. Hujan deras yang mengguyur wilayah ini menyebabkan air meluap hingga menenggelamkan rumah-rumah warga setinggi ±1 meter. Bahkan, dua mobil dilaporkan terseret arus banjir sejauh beberapa meter. Peristiwa ini menjadi perhatian berbagai kalangan, termasuk mahasiswa dan masyarakat sekitar, yang bahu-membahu membantu para korban. Sebagai bentuk kepedulian, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) berkolaborasi dengan komunitas Generasi Baru Indonesia (GenBI) Cirebon. Keduanya menggelar aksi sosial berupa clean up di Desa Watubelah, salah satu wilayah terdampak paling parah. Kolaborasi ini menjadi wujud nyata kepedulian terhadap sesama. Ketua GenBI Cirebon, Frendi menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah salah satu implementasi dari tri dharma perguruan tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat. “Kami juga menjalankan salah satu pilar GenBI, yaitu menjadi agent of change atau agen perubahan, agar masyarakat tergerak untuk saling membantu,” Tambahnya. Tim relawan melakukan berbagai aktivitas seperti membersihkan rumah dari lumpur, mengangkut sampah, hingga membantu memindahkan barang-barang warga yang rusak. Namun, tantangan yang mereka hadapi tidak sedikit, mulai dari peralatan yang kurang memadai hingga minimnya akses air bersih. Meski begitu, dengan koordinasi yang baik antara GenBI dan BEM UMC, kegiatan ini berjalan lancar selama empat jam. Semangat Relawan, dan harapan untuk Warga yang terdampak banjir. Ayu, salah satu anggota GenBI, mengungkapkan bahwa motivasinya untuk terlibat adalah karena jiwa sosial dan kepeduliannya terhadap sesama. “Saya merasa ini adalah kesempatan untuk memberikan dampak positif bagi orang lain sekaligus mempromosikan peran aktif GenBI dalam pengabdian kepada masyarakat".

Ayu juga menyoroti tantangan yang dihadapi timnya, seperti akses yang terhambat oleh lumpur tebal serta waktu yang terbatas. Meski begitu, kerja sama dengan UMC yang sangat baik menjadi kekuatan mereka. “UMC memfasilitasi logistik dan peralatan serta ikut berpartisipasi dalam kegiatan, sehingga kami bisa fokus membantu warga,” tambahnya. Kehadiran para relawan mendapatkan respons positif dari warga Desa Watubelah. Mereka menyambut dengan hangat dan berterima kasih atas bantuan yang telah diberikan. “Senyum dan kebahagiaan warga menjadi penyemangat kami untuk terus membantu,” tutur Frendi. Salah satu warga bahkan berucap, “Alhamdulillah, akhirnya ada bantuan datang,” yang semakin menyentuh hati para relawan. Para relawan berharap pemerintah dan masyarakat dapat bekerja sama lebih baik lagi kedepannya dalam mengantisipasi bencana serupa. Edukasi tentang mitigasi bencana, perbaikan infrastruktur, dan pengelolaan banjir yang lebih baik lagi menjadi harapan utama. “Kami ingin Desa Watubelah dan daerah lainnya bisa kembali bersih dan nyaman untuk beraktivitas,” kata Ayu. Musibah ini menjadi pengingat betapa pentingnya solidaritas dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. Kerja sama antara BEM UMC, GenBI, dan masyarakat membuktikan bahwa empati dan aksi nyata mampu meringankan beban korban bencana. Hal ini juga menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya menjaga alam dan saling peduli terhadap sesama. Sebagai warga dan pelajar, mari kita jadikan kejadian ini sebagai pelajaran untuk lebih aktif menjaga lingkungan, mulai dari hal sederhana seperti tidak membuang sampah sembarangan hingga turut serta dalam aksi-aksi sosial. Ingatlah, kepedulian kecil yang kita lakukan hari ini bisa membawa perubahan besar bagi masa depan.